Kamis, 13 Februari 2014

Perintah Crosstabs berguna untuk menampilkan tabulasi silang (tabel kontigensi) yang menunjukan suatu distribusi bersama, deskripsi statistik bivariat dan pengujian terhadap dua variabel atau lebih, terutama sekali variabel dalam bentuk kategori. Aplikasi Crosstabs ini, dimisalkan kita akan melihat kecenderungan seseorang terhadap tingkat pendapatan mereka. Data yang diperoleh dari sejumlah responden sebagai berikut :

Fungsi Crosstabs Dalam Statistik SPSS

Mengingat fungsi Crosstabs adalah data nominal, maka ketiga variabel tersebut datanya dijadikan data nominal. Untuk ketiga variabel tersebut diberik kode sebagai berikut :

Umur (X1) : 25, 30, 32, ............35 (bebas)

Jenis kelamin (X2) :
Value 1            = Laki-laki
Value 2            = Perempuan

Status Perkawinan (X3) :
Value 1            = Belum Nikah
Value 2            = Nikah
Value 3            = Janda
Value 4            = Duda
Value 5            = Cerai

Pendidikan (X4) :
Value 1            = SD
Value 2            = SMP
Value 3            = SMU/SMK
Value 4            = D-3
Value 5            = S-1

Pekerjaan (X5) :
Value 1            = Wiraswata
Value 2            = Petani
Value 3            = PNS
Value 4            = Dagang
Value 5            = TNI/Polri
Value 6            = Dosen

Penghasilan (X6) :
Value 1            = <250.000
Value 2            = 250.000 – 500.000
Value 3            = 500.000 – 750.000
Value 4            = 750.000 – 1.000.000
Value 5            = 1.000.000 – 1.250.000

Agama (X7) :
Value 1            = Islam
Value 2            = Kristen
Value 3            = Hindu
Value 4            = Budha
Value 5            = Konghuchu

Setelah anda mengisi dan mendefinisikan variabel, barulah anda dapat mengisi data yang sebenarnya dengan mengaktifkan Data View kemudian anda isi sesuai dengan data yang telah diisi. Perlu diingat diisinya dengan angka sesuai dengan nilai value yang telah ditetapkan misal (1-5). Hasilnya akan seperti berikut :

Fungsi Crosstabs Dalam Statistik SPSS

Keterangan :
Untuk mendapatkan tampilans seperti pada gambar diatas, anda harus memastikan bahwa anda sudah mengaktifkan sub menu “ Value Labels” pada menu view.

Kemudian simpan data tersebut ke folder yang anda inginkan. Misalnya dengan nama file Cross Tabs atau nama file yang lain.

Dari data tersebut misalnya kita akan mencari hubungan jenis kelamin (X2) dengan pendidikan (X4), sebelumnya pastikan bahwa anda sedang aktif pada file Crosstabs, kemudian ikuti langkah berikut.
Klik menu Analyze > Statistics Descriptive > Crosstabs

Fungsi Crosstabs Dalam Statistik SPSS

Masukan X2 pada kotak Rows, dan masukan X4 pada kotak Column, tampilannya sebagai berikut :

Fungsi Crosstabs Dalam Statistik SPSS

Klik Statistics, lalu pada kotak dialog yang muncul pilih chi square
Klik Continue, sehingga kotak dialog kembali ke crosstabs

Fungsi Crosstabs Dalam Statistik SPSS

Klik Cells, sehingga muncul kotak dialog kemudian pilih Observed dan Expected pada counts. Pada kotak pilihan pilih Rows, Column dan Total
Klik Continue sehingga kotak dialog kembali ke crosstabs
Klik OK sehingga akan muncul tampilan berikut :

Fungsi Crosstabs Dalam Statistik SPSS


Case Processing Summary

Cases

Valid
Missing
Total

N
Percent
N
Percent
N
Percent
Jenis Kelamin * Pendidikan
10
100.0%
0
.0%
10
100.0%

  

Chi-Square Tests

Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square
1.333a
3
.721
Likelihood Ratio
1.726
3
.631
Linear-by-Linear Association
.360
1
.549
N of Valid Cases
10


a. 8 cells (100,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,50.
Pada tabel ringkasan kasus (Case Processing Summary) keterangan semua terdapat 10 sampel dan tidak terdapat missing data.
Pada tabel (jenis kelamin * pendidikan) diperlihatkan data objektif (frekuensi nyata) dan data expected count (frekuensi harapan) baik dalam bentuk skor maupun persentase dari hubungan jenis kelamin (X2) dengan tingkat pendidikan (X4). Uraian tabel sebagai berikut :
1 orang laki-laki berpendidikan SMP, 1 orang berpendidikan SMU/SMK,  1 orang berpendidikan D3, 2 orang berpendidikan S1.
Sedangkan dari pihak perempuan 0 orang berpendidikan SMP, 1 orang berpendidikan SMU/SMK, 2 orang berpendidikan D3 dan 2 orang berpendidikan S1.
Dilihat dari tingkat pendidikan perempuan yang mendominasi pendidikan mulai dari d3 sampai S1 yaitu 4 orang.
Pada tabel Chi Square Test menunjukan hasil dari rumus chi square (chi kuadrat) hitung sebesar 1,333 hasil ini membuktikan hipotesis dibuat. Pembuatan keputusan tentang hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dengan cara sebagai berikut :

Ha        : Terdapat hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan pendidikan.
Ho        : Tidak ada hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan tingkat pendidikan

Kaidah keputusan :
Jika α = 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai Asymp.sig (2-sided) atau [α = 0,05 ≤ Asymp.sig (2-sided), maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Jika α = 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai Asymp.sig (2-sided) atau [α = 0,05 ≥ Asymp.sig (2-sided), maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Cara ini dapat dilakukan dengan melihat Asymtop signifikansinya [Asymp.sig(2-sided)]. Cara ini ada hubungannya dengan α = 0,05 dengan Asymp.sig(2-sided). Berdasarkan hasil analisis SPSS Asymp.sig(2-sided) sebesar = 0,022.
Ternyata α = 0,05 lebih besar dari nilai Asymp.sig(2-sided) atau [0,05 > 0,022], maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan jenis kelamin dengan pendidikan.

Demikian penjelasan mengenai Fungsi Crosstabs dalam Statistik menggunakan Aplikasi SPSS, semoga bermanfaat...


2 komentar:

Design by Yopi Hidayatul Akbar | Blogger Theme by Yopi Hidayatul Akbar